Kekurangan Bahan Bakar Gaza Mengancam Operasi Bantuan Penting
Grafik Kekurangan bahan bakar di Gaza telah mencapai titik kritis, dengan badan utama PBB di Gaza memperingatkan penghentian total operasi bantuan dalam satu hari jika bahan bakar tidak disalurkan. Hal ini berarti berakhirnya kehidupan masyarakat yang tinggal di daerah tersebut.
Meskipun sejumlah bantuan, seperti makanan, air dan obat-obatan telah berhasil mencapai Gaza melalui Mesir, kekurangan bahan bakar cukup terlihat. Israel telah menolak mengizinkan bahan bakar masuk ke Gaza sejak serangan Hamas pada 7 Oktober dan mengklaim bahwa bahan bakar tersebut akan digunakan oleh kelompok tersebut dalam konflik mereka dengan Israel.
Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina di Timur Dekat (UNRWA) telah menyatakan keprihatinannya atas situasi ini. Tamara Alrifai, juru bicara UNRWA, mengatakan kepada CNN bahwa tanpa bahan bakar, operasi mereka akan terhenti dalam satu hari.
Keseriusan masalah ini semakin disoroti oleh para pejabat PBB yang menggambarkan pasokan tersebut hanya sekedar setetes air di lautan” dibandingkan dengan apa yang dibutuhkan oleh 2 juta warga Palestina yang tinggal di Gaza.
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menyoroti dampak dari hal tersebut Kekurangan bahan bakar di Gaza, menyatakan bahwa tanpa bahan bakar, rumah sakit akan kehilangan pasokan listrik, dan pemurnian serta pemompaan air minum tidak mungkin dilakukan.
Anda mungkin juga ingin membaca: Pemogokan Rumah Sakit Gaza: Tragedi di Tengah Meningkatnya Ketegangan
Mendesak: Kekurangan Bahan Bakar Gaza Menghentikan Bantuan Penting!
Sistem layanan kesehatan sudah menghadapi tantangan dengan para dokter, di mana rumah sakit menyatakan kekhawatirannya mengenai konsekuensi parah jika pasokan bahan bakar tidak segera diperoleh.
Situasi semakin memburuk akibat serangan udara di Gaza, yang mengakibatkan hilangnya lebih dari 700 nyawa secara tragis hanya dalam satu hari. Ini mewakili jumlah korban tewas sejak Israel memulai serangan terhadap apa yang mereka sebut sebagai sasaran Hamas di Gaza.
Juliette Touma, direktur komunikasi UNRWA menyoroti peran badan tersebut sebagai jalur penyelamat bagi orang-orang yang menyediakan perlindungan bagi 600,000 orang di seluruh Gaza.
Grafik Kekurangan bahan bakar di Gaza telah menempatkan badan tersebut dalam kesulitan, memaksa mereka untuk mengambil keputusan sulit mengenai distribusi bantuan penyelamatan jiwa.
Tom White, direktur UNRWA, di Gaza menyampaikan kekhawatirannya mengenai distribusi bahan bakar. Ia merenungkan dilema apakah sebaiknya diprioritaskan untuk pabrik desalinasi, rumah sakit, atau digunakan untuk memproduksi roti. Sumber pangan bagi masyarakat Gaza.
Grafik Kekurangan bahan bakar di Gaza tidak hanya mengancam pengiriman bantuan kemanusiaan tetapi juga pendidikan hampir 300,000 siswa di Gaza.
Di tengah konflik, sekolah menjadi tempat berlindung bagi banyak warga Gaza yang mencari perlindungan dari tempat tinggal mereka.