Robert Hur Dipanggang di Capitol Hill Atas Penyelidikan Dokumen Rahasia Biden
Mantan Jaksa AS Robert Hur akan duduk di kursi panas di Capitol Hill pada hari Selasa. Saat ia bersaksi tentang perannya sebagai penasihat khusus yang menyelidiki dugaan kesalahan penanganan dokumen rahasia oleh Presiden Joe Biden. Sebagai orang di balik penyelidikan selama setahun dan laporan pedas yang mengguncang Washington. Hur diperkirakan akan mendapat pertanyaan keras dari sekutu dan pengkritik presiden.
Setelah lebih dari satu dekade menjabat posisi teratas di Departemen Kehakiman, termasuk sebagai wakil utama Wakil Jaksa Agung Rod Rosenstein, Robert Hur mungkin menduduki jabatan tertinggi ketika ditunjuk sebagai penasihat khusus pada awal tahun 2023. Mandatnya adalah untuk selidiki secara independen materi rahasia yang ditemukan milik Biden dan tentukan apakah ada undang-undang yang dilanggar.
Temuan Kontroversial
Meskipun Robert Hur dipuji oleh kedua belah pihak atas pengalaman dan reputasinya ketika dipilih untuk peran penasihat khusus, laporannya yang dirilis bulan lalu menuai kritik keras dari Partai Demokrat. Mereka menyerang karakterisasi Biden dan mengklaim bahwa hal itu terlalu kritis. Sementara itu, Partai Republik berpendapat Hur terlalu lunak dalam menolak mengadili presiden. Reaksi yang sangat berbeda ini membuat Hur menghadapi hari yang berat di Capitol Hill untuk mempertahankan pekerjaan dan kesimpulannya.
Terlepas dari perputaran politiknya, kesaksian Hur siap menjadi acara yang wajib disaksikan di Washington. Dengan semakin dekatnya pemilu tahun 2024, integritas proses penasihat khusus dan nasib upaya terpilihnya kembali Biden mungkin bergantung pada cara Robert Hur yang penuh teka-teki menangani tekanan partisan dalam sidang kongres.